Rabu, 20 Januari 2010

PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK JALANAN USIA REMAJA DI KOTA MALANG

A. Judul Program
Peningkatan Program Pengembangan Diri Sebagai Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Jalanan Usia Remaja di Kota Malang

B. Latar Belakang
Dasawarsa terakhir ini isu kesejahteraan anak terus mendapat perhatian masyarakat dunia, tidak terkecuali pemerintah Indonesia. Mulai dari permasalahan peradilan anak, perburuhan anak, kekerasan pada anak, pelecehan seksual pada anak, hingga anak jalanan (anjal). Salah satu isu kesejahteraan anak yang terus berkembang adalah
masalah anak jalanan.
Di Indonesia sendiri, sebagaimana laporan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia pada tahun (1994) memberitakan fenomena anak jalanan semakin meningkat dari segi kuantitas dan kualitas. Sedangkan situs resmi Departemen Sosial Republik Indonesia memberitakan jumlah anak jalanan yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya, yaitu pada tahun 1999 jumlah mereka sekitar 39.861 orang, di tahun 2002 sebanyak 94.674, dan pada tahun 2004 jumlah anak jalanan telah mencapai angka 98.113 orang.
Hidup di jalanan tentu tidak ingin dialami siapa pun, namun itulah kenyataan yang harus dihadapi para anak jalanan melawan kerasnya hdup. Keberadaan anak jalanan didorong oleh kondisi-kondisi keluarga dan ekonomi, seperti : mencari pekerjaan, terlantar, ketidakmampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, kondisi psikologis seperti ditolak orang tua, salah asuh, dan kekerasan di rumah, kesulitan berhubungan dengan keluarga atau tetangga, berpetualang, lari dari kewajiban keluarga Hal ini diperkuat oleh hasil survey yang dilakukan oleh UNICEF menunjukan bahwa selain kemiskinan, alasan lain yang diidentifikasi sebagai alasan bagi anak untuk meninggalkan rumahnya atau lebih suka hidup di jalanan (mencari kehidupan di jalan), adalah kekerasan dalam keluarga yang menyebabkan lingkungan keluarga tidak stabil. Perlakuan yang salah dan penelantaran terhadap anak perlakuan seksual yang menyimpang dari anggota keluarga, beban pekerjaan rumah tangga yang berat yang menyebabkan anak putus sekolah. Adanya jurang pemisah dan komunikasi antara orang tua dan anak merupakan awal terjadinya tindak kekerasan di lingkungan keluarga dan membuat anak memilih berada di jalanan.
Selain faktor kemiskinan yang banyak membuat anak-anak turun ke jalan adalah faktor psikologis yaitu tidak terpenuhi dan belum matangnya emosi anak dan membuat mereka turun ke jalan. Seperti telah disebutkan sebelumnya salah asuh dan permasalahan keluarga sering menjadi penyebab utama anak-anak memilih lari dari rumah. Semua itu terjadi karena anak tidak mendapat pendidikan terutama pendidikan emosional yang baik yang sangat berperan bagi kehidupan anak. Sebab, dengan pendidikan emosional yang baik akan mengajarkan kecerdasan emosional pada anak. Hasil dari kecerdasan emosional adalah agar seseorang lebih cakap dalam menangani ketegangan emosi. Dimana ketegangan emosilah yang sering memicu anak lari dari rumah dan memilih hidup sebagai anjal.
Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas itu antara lain : empati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, sikap homat.
Permasalahan anak di jalanan juga sangat erat dengan emosional, mengingat betapa kompleks permasalahan yang harus di hadapi. Seperti dikatakan sebelumnya kecerdasan emosional sangat diperlukan dalam pemecahan masalah dan berhubungan dengan orang lain. Sehingga kecerdasan emosional anak jalanan lebih diperlukan dibanding kecerdasan intelektual, sebab mereka harus berhadapan dengan banyak orang. Sayangnya, kecerdasan emosional anak jalanan sering disepelekan dan kurang mendapat perhatian. Terdapat beberapa faktor yang membuat kecerdasan emosional anak jalanan perlu mendapat perhatian, yaitu : kondisi psikologis anak jalanan yang sering merasa marah terhadap hidup, ketiaksiapan anak untuk turun di jalan, hubungan antara anak jalanan dengan keuarga yang kurang baik, anak jalanan umumnya kurang mendapat pendidikan yang memdai bagaimana berhubungan dengan orang lain. Selain itu, trauma masa lalu sering membuat anak jalanan bersikap apatis terhadap orang lain.
Salah satu contohnya sebagaimana dikutip dari (Kompas, 23 Juli 2007) seorang anak jalanan bernama Wasjayakirana (17) hidup terkatung-katung di Jakarta sejak usia 7 tahun bersama keempat kakaknya karena dibawa ibunya merantau dari kampung halaman. Ketika usia 10 tahun, saat ibunya mampu menyewa menyewa rumah petak kecil di tengah perumahan kumuh di Setiabudi, Jaya justru memutuskan lari dari keluarganya. Perasaan marah dan tidak penerimaan terhadap hidup memicu Jaya meninggalkan ibu yang telah melahirkan dan keluarganya.
Selain itu, permasalahan yang harus dihadapi di jalanan juga termasuk beragam mulai dari pemerasan oleh anjal yang lebih dewasa dan preman, perebutan area/wilayah, penyimpangan perilaku (mencuri/mencopet) dan kekerasan (agresifitas) sesama anak jalaan. Sementara itu di kota Malang sendiri menurut data dari Pemkot Malang menunjukkan jumlah anak jalanan pada 2005 sebanyak 555 anak, dan 600 anak setahun kemudian dengan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Kondisi ini yang menjadi motivasi bagi tim PKMM untuk melakukan program pengembangan diri sebagai upaya meningkatkan kecerdasan emosional pada anak jalanan di kota Malang. sehingga dengan kecerdasan emosional yang didapat anak mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih baik dan mampu mengatasi masalah secara mandiri.

C. TUJUAN PROGRAM
- Jangka Pendek : membantu anak jalanan usia remaja awal mengembangkan dirinya.
- Jangka panjang : meningkatkan kecerdasan emosional, sehingga anak jalanan dapat memecahkan masalah secara mandiri, dan dapat berkomunikasi dengan orang lain secara lebih baik.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan serangkaian program pengembangan diri yang diberikan, anak jalanan dapat meningkat kecerdasan emosionalnya dan hidup mandiri, normal, hidup secara wajar dengan meminimalisir hambatan personal, sosial, dan psikologis.
E. KEGUNAAN PROGRAM
Bagi Siswa :
- Meningkatkan kondisi emosional psikologis dan kondisi psikososial anak jalanan kedalam kondisi yang lebih sehat
- Meningkatkan kemampuan serta ketahanan anak jalanan dalam memecahkan masalah-masalah psikososial yang dihadapi dalam berhadapan dengan orang lain.
- Anak jalanan lebih dapat diterima masyarakat karena sikapnya yang telah berubah menjadi lebih baik.
- Anak jalanan mampu mengembangkan kepribadian dan potensi diri yang dimilikinya
Bagi Pemerintah
- Ikut memberikan sumbangsih moril demi perkembangan generasi penerus bangsa secara optimal.

F. GAMBARAN UMUM SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah para anak jalanan usia remaja awal kota Malang. Dimana sebagian besar dari mereka tidak memiliki pengetahuan berkomunikasi secara baik dan membaca emosi orang lain. Usia remaja awal adalah masa seorang anak mulai mencoba berhubungan dengan orang lain terutama tema sebaya. Mereka memerlukan bantuan untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Kurangnya perhatian antara orang tua dengan anak, dan minimnya pendidikan yang didapat seringkali membuat anak tidak mengetahui cara berhu bungan baik dengan lingkungan dan mengatasi problem pribadi secara mandiri, sehingga sering masalah yang dialami diselesaikan dengan cara yang keliru. Selain itu mereka juga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang memprihatinkan. Dalam kegiatan ini tim PKMM bekerjasama dengan salah satu rumah singgah yang terdapat di tengah-tengah kota Malang yang bernama Rumah Singgah Flamboyan untuk menghubungakn tim PKMM dengan anak-anak jalanan remaja.

G. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode Pelaksanaan Program
1. Mentoring adalah kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan saling menasehati. Kata mentor dalam bahasa Inggris berarti penasihat. Mentoring juga merupakan gambaran dari kegiatan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji tentang Islam. Jumlah peserta dalam kelompok kecil itu berkisar antara 3-12 orang. Mereka mengkaji Islam dengan kurikulum atau panduan mentoring tertentu. Kurikulum tersebut biasanya berasal dari organisasi yang menaungi mentoring tersebut. Namun dalam program ini, kelompok kami menyusun kurikulum program mentoring ini secara independen.
Metode penyampaian materi mentoring antara lain dengan :
a. Diskusi kelompok
Percakapan antara 3 orang atau lebih yang dipandu oleh satu orang untuk membicarakan suatu topik secara terarah. Dengan cara ini anak akan dibantu membiasakan anak berbicara, dan meningkatkan kepercayaan diri dan rasa diterima oleh lingkungan.
b. Brainstorming
Upaya pemecahan masalah, dimana anak jalanan dibantu membiasakan diri dengan mengusulkan dengan epat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan dengan cepat, tanpa kritik dan evaluasi atas pendapat-pendapat tersebut dilakukan kemudian. Program ini akan membantu membangkitkan dan melatih anak merangsang partisipasi mencari kemungkinan pemecahan masalah, hal ini akan membantu anak mampu memecahkan masalah secara mandiri.
c. Tim pendengar
Pendamping memberikan uraian informasi untuk didengarkan oleh anak dimana anak hanya berperan sebagai pendengar pasif. Kemudian diberitahukan untuk menyampaikan kembali apa yang telah dia dengar. Akhirnya informasi yang terkumpul akan saling melengkapi informasi yang diterima. Hal ini berfungsi sebagai proses pembelajaran untuk memahami apa yang disampaikan orang lain sesuai dengan konteks yang sebenarnya (apa yang diinginkan orang pemberi informasi.
d. Suplemen motivasi
Pemberian kata-kata penyemangat dalam bentuk tulisan yang diberikan kepada anak jalanan semisal dalam bentuk kartu ucapan yang disimpan oleh mereka. Dengan ini anak akan mendapat motivasi lewat kartu yang disimpannnya dan dapat dilihat sewaktu-waktu dan ketika butuh motivasi. selain itu para anak jalanan juga akan mendapat diary yang digabungkan pada modul. lewat diary ini anak akan mencatat setiap kegiatan dan membantunya mengevaluasi diri setiap selesai melakukan kegiatan.

2. Psikogame
a. Psikodrama
Pemberian peran kepada peserta dalam kelompok. anak akan diberikan peran yang telah ditentukan oleh pendamping berdasarknan pengamatan pendamping terhadap emosi anak. hal ini berfungsi agar anak dapat merasakan emosi tertentu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. sehingga anak terlatih mengenal emosi diri sendiri dan orang lain. kemudian diberi topeng sesuai peran yang diperankan agar memperkuat karakter yang diperankan.

b. The Power of Picture
Permainan sederhana dilakukan dengan cara, anak jalanan diberikan permainan untuk memilih gambar yang paling diinginkan dari majalah yang telah disediakan oleh pendamping. Kemudian menempelkan gambar tersebut ke papan white board, kemudian gambar tersebut diberi label. Setelah itu anak secara induvidu diberi kesempatan untuk menceritakan alasan isi gambar. Tujuan dari kegiatan ini adalah anak dapat merefleksikan nilai-nilai yang dimilikinya dan membangun kepekaan yang kuat. Selain itu hal ini dapat menghubungkan konsep kelompok dan semangat bersatu dengan orang lain (bermasyarakat).

c. Though Pingpong
sebuah permainan beregu yang tiap regunya beranggota 3 orang. pemain A diapit oleh dua pemain B dan C. pemain B memegang kartu bertanda plus (+), dan pemain C memegang kartu bertanda minus (-). pemain A menyampaikan masalah yang sedang dihadapinya untuk ditanggapi oleh kedua pemain. pemain B selalu menanggapi permasalahan dan berusaha member pemecahan secara positif serta realistis, sedangkan pemain C menanggapi masalah dengan sudut pandang negatif dan pesimistis. pemain A mencatat setiap tanggapan baik positif dan negatif, kemudian hanya melingkari tanggapan positif yang dianggap akurat dan realistis. kemudian, pemain bertukar peran dan pemain yang berada di tengah memberikan masalah baru. permaina selesasi jika telah terkumpul 30 tanggapan positif yang realistis, tim tercepatlah yang menang. dengan permainan ini anak diajari bersikap optimis dan realistis agar tahan terhadap tekanan,

3. Self Help Group
Menciptakan sebuah kelompok dimana dalam kelompok tersebut setiap anggotanya dibentuk menjadi anggota yang memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kasus-kasus dan tujuan tertentu pada dirinya sendiri agar nantinya dapat membantu orang lain. Dalam kelompok ini terdiri dari anggota yang memiliki kesamaan nasib sehingga kesamaan nasib tersebut akan semakin menambah dukungan emosional. Kelompok ini akan semakin menambah kedekatan dan hubungan emosional dan menjadi kelompok yang dapat membantu orang lain.

H. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
No Uraian Bulan I Bulan II Bulan III
I II III IV I II III IV I II
1 Persiapan pelaksanaan program

2 Pendekatan personal
3 Though pingpong
4 The power of picture
5 Diskusi kelompok
6 Tim Pendengar
7 Brainstorming
8 Self help group
9 Psikodrama
10 Suplemen motivasi
11 Evaluasi & perpisahan

NAMA DAN BIODATA KELOMPOK
Ketua Kelompok
Nama : Abdul Hamid
TTL : 3 Maret 1988
NIM : 05810177
Fakultas : Psikologi
Alamat di Malang : Perum Muara Sarana Indah H-2 Jetis Dau Malang
Alamat Asli : Jl. Perikani depan masjid kota Baru
No. Telp/HP : 081559996813
Waktu untuk kegiatan : 16/Minggu
Anggota Kelompok
Nama : Nur Aminati Timur
TTL : Kediri, 20 Mei 1987
NIM : 05810167
Fakultas : Psikologi
Alamat di Malang :.Jl. Tirto Utomo gang 4 no: 36
Alamat Asli : Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri
Rt: 02 Rw: 02
No. Telp/HP : 081334166540
Waktu untuk PKM : 12 Jam/Minggu

Nama : Rika Ulina
TTL : Kediri, 30 Mei 1985
NIM : 04810209
Fakultas : Psikologi
Alamat di Malang : Jl. Raya Tlogomas No: 70 Rt: 04 Rw: 07
Alamat Asli : Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri
Rt: 02 Rw: 02
No. Telp/HP : 081333250043
Waktu untuk PKM : 12 Jam/Minggu

NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Nama : Dra. Iswinarti, M.Si
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 13 Mei 1964
c. Agama : Islam
d. Pangkat / Gol. / NIP : Penata / III c / 109 89 0126
e. Jabatan : Lektor
f. Bidang Keahlian : Psikologi Anak
g. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
h. Alamat Kantor : Jl. Raya Tlogomas 246 Malang
Phone (0341) 464318 ext. 118
Fax. (0341) 465017
i. Alamat Rumah : Landungsari Permai Blok F -3 Malang
j. Email / Phone : 08125969737
PENELITIAN:
1. Permainan Anak Prasekolah (Studi di Pedesaan, Perkotaan, dan Perumahan) tahun 2006
2. Permainan Tradisional Indonesia (Dalam Tinjauan Perkembangan Intelektual, Sosial, Emosi, dan Kepribadian) tahun 2005
3. Identifikasi Permainan Tradisional Indonesia tahun 2005
4. Kontribusi Pemuka Agama Terhadap Multikulturalisme di Jawa Timur, tahun 2005
5. Penyusunan Norma Tes Kreativitas Figural Bentuk Lingkaran untuk Anak Usia Sekolah Dasar tahun 2004
6. Penyesuaian Sosial Anak Gifted tahun 2003
7. Tingkat Stress dan Prestasi Belajar Anak yang Memperoleh Pengayaan tahun 2002
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi Mahasiswa Berprestasi Tinggi tahun 2001

PEMAKALAH:
1. Terapi Bermain Untuk Anak Korban Bencana Banjir Bandang di Jember, tahun 2006.
2. Virginitas Bagi Pejuang Cinta Sejati, tahun 2006.
3. Permainan Tradisional Indonesia (Dalam Tinjauan Perkembangan Intelektual, Sosial, Emosi, dan Kepribadian Anak), Simposium Nasional “Memahami Psikologi Indonesia”, tahun 2005.
4. Meningkatkan Multiple Intelligence pada Remaja, Seminar Nasional, tahun 2005
5. Terapi Bermain untuk Anak Taman Kanak-kanak tahun 2005
6. Terapi Bermain untuk Anak korban Tsunami Aceh, tahun 2005.
7. Managemen Konflik, tahun 2005
8. Pengelolaan Kelas, tahun 2005
9. Mengenal dan Mengidentifikasi Anak Berbakat 2005

PESERTA PELATIHAN/SEMINAR/LOKAKARYA
1. Peserta lokakarya Penelitian Hibah Bersaing, UMM (2006)
2. Peserta Konferensi Nasional Neurodevelopmental, Jakarta, tahun 2006.
3. Peserta Seminar Internasional Pendidikan Multikultur di Indonesia, Malang, tahun 2006.
4. Peserta Worshop Strategi Belajar Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta, tahun 2006.
5. Peserta Worshop Pemahaman Membaca untuk anak Disleksia, Jakarta, tahun 2006
6. Peserta Lokakarya Penanganan Anak Korban Bencana, tahun 2005.
7. Peserta Simposium Nasional “Memahami Psikologi Indonesia”, Malang, tahun 2005.

I. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Rincian Satuan Jumlah
01 Transportasi (PP)
Tim 3 orang @Rp. 80.000 Rp. 240.000
Pembimbing 1 orang @Rp. 50.000 Rp. 50.000
02 Komunikasi Tim
Pulsa HP 3 orang @Rp. 100.000 Rp. 300.000
03 Dokumentasi
Roll Film 2 buah @Rp. 25.000 Rp. 50.000
Cuci Cetak 2 buah @Rp. 35.000 Rp. 70.000
04 Kesekretarian
Pembuatan Laporan 5 buah @Rp. 50.000 Rp. 150.000
Penjilidan Laporan 5 buah @Rp. 3.000 Rp. 15.000
Penggandaan Form-form Administrasi Rp. 40.000
Amplop 1 paket @Rp. 10.000 Rp. 10.000
Map 3 buah @Rp. 15.000 Rp. 45.000
Binder 20 buah @Rp. 35.000 Rp. 700.000
Bolpoin 20 buah @Rp. 5.000 Rp. 100.000
Spidol magic marker 20 buah @Rp. 6.000 Rp. 120.000
Kertas putih 2 rim @Rp. 30.000 Rp. 60.000
Kertas warna 1 rim @Rp. 40.000 Rp. 40.000
Kertas manila 20 buah @Rp. 5.000 Rp. 100.000
Kertas binder 20 buah @Rp. 7.000 Rp. 120.000
Kertas kado 15 buah @Rp. 5.000 Rp. 75.000
Lem 20 buah @Rp. 4.000 Rp. 80.000
Tinta Printer 4 buah @Rp. 30.000 Rp. 120.000
Pembelian CD Blank 3 buah @Rp. 4.500 Rp. 9.000
Rental Computer + Internet Rp. 258.000
05 Perlengkapan Pendukung
Majalah 15 buah @Rp. 10.000 Rp. 150.000
Papan Whiteboard 3 buah @Rp. 60.000 Rp. 180.000
Penggandaan Modul 20 buah @Rp. 20.000 Rp. 400.000
Penjilidan Modul 20 buah @Rp. 5.000 Rp. 100.000
Penggandaan Suplemen Motivasi 60 buah @Rp. 1.000 Rp. 60.000
Sewa sound system 1 buah @Rp. 350.000 Rp. 350.000
Sewa LCD 1 buah @Rp. 500.000 Rp. 500.000
Baterai Maxtor 10 buah @Rp. 45.000 Rp. 450.000
Kenang-kenangan peserta (kaos) 15 buah @Rp. 50.000 Rp. 750.000
Total Rp 5.692.000

CURICULUM VITAE
Ketua Kelompok

Nama : Abdul Hamid
TTL :Jakarta 3, Maret 1988
NIM :05810177
Fakultas :P sikologi
Alamat di Malang :P erum Muara Sarana H-2 Jetis DAU Malang
Alamat Asli : Jl. Perikani Depan Masjid Kota Baru Ternate
No. Ttelp/HP :081559996813
Email :
Riwayat Pendidikan :
SDN 05 Pagi Jakarta
SLTP N 01 Ternate
SLTA N 01 Ternate
Riwayat Organisasi :
Dept. P3A HMI Koms Psikologi UMM 2006
Humas IPMA 2005
Reporter Bestari UMM 2006

Anggota
Nama : Nur Aminati Timur
TTL : Kediri, 20 Mei 1987
NIM : 05810167
Fakultas : Psikologi
Alamat di Malang : Jl. Tirto Utomo gg. 4 no.36
Alamat Asli :
No. Telp/HP :
Email :
Riwayat Pendidikan :
SDN II Sonorejo
SLTPN I Grogol
SMAN II Kediri
Fakultas Psikologi UMM
Riwayat Organisasi :
Anggota UKM-K Jama’ah A. R Fachruddin 2006-2007
Sekretaris Departemen Penalaran BEMFA Psikologi 2006-2007
Ketua Divisi Keputrian UKM-K Jama’ah A. R Fachruddin 2007-2008

Nama : Rika Ulina
TTL : Kediri, 30 Mei 1985
Fakultas : Psikologi
Alamat di Malang : Jl. Raya Tlogomas no: 70 Rt:04 Rw: 07
Alamat Asli : Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri Rt: 02 Rw: 02
No. Telp/HP : 081333250043
Riwayat Pendidikan : SDN II Sonorejo
SLTPN I Grogol
SMAN I Kediri
Riwayat Organisasi :
Anggota LISFA (LSO fakultas Psikologi) 2004-2005
Anggota UKM-K Jama’ah A. R Fachruddin 2004-2005
Ketua Divisi Keputrian LISFA (LSO fakultas Psikologi) 2005-2006
Sekretaris Divisi Kaderisasi UKM-K Jama’ah A. R Fachruddin 2006-2007
Ketua divisi Pengembangan SDM & Organisasi Psychology Club 2006-2007

K. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dalam program PKMM yang berjudul “Peningkatan Kecerdasan Emosional Pada Anak Jalanan Usia Remaja Awal di Kota Malang” ini dibagi dalam beberapa bulan pelaksanaan, dimana tiap bulan dibagi dalam beberapa minggu dan di setiap minggu ada beberapa kali pelaksanaan sesuai dengan jadwal. Namun, pelaksanaan ini disesuaikan dengan situasi atau kondisi yang ada di lapangan.
Secara umum pelaksanaan kegiatan dalam program PKMM ini meliputi: Pendekatan personal, Identifikasi masalah, perencanaan program, pelaksanaan program, dan evaluasi pelaksanaan program.
a. Pendekatan Personal
dilakukan dengan melakukan serangkai pertemuan, diskusi, dan pertukaran informasi dengan pihak anak jalanan agar menciptakan hubungan yang nyaman.
b. Identifikasi Masalah
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang akurat mengenai kecerdasan emosi pada anak jalanan. dilakukan melalui assessment terhadap anak jalanan dengan memberi pre test dan post test.
c. Perencanaan Program
dimulai dari kegiatan analisis tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk peningkatan keerdasan emosi pada anak jalanan. adapun tahapannya meliputi :
- perumusan kegiatan yang akan dilakukan
- menyusun time-schedule pelaksanaan program
- menetapkan tenaga-tenaga yang akan menangani pelaksanaan program

d. Pelaksanaan Program Dan Evaluasi Program, setiap pelaksanaan program dilakukan monitoring untuk mengoreksi dan membenahi serta menindak lanjuti program yang dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar